PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DALAM RANGKA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMAN 14 GARUT TAHUN 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2010
Organisasi Kesehatan Dunia World Healty Organitation (WHO) menyatakan penyakit
tidak menular merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia dalam hal
ini kanker sebagai penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit
jantung dan pembuluh darah. WHO dan Bank Dunia memperkirakan setiap tahun,
terdapat 12 juta manusia di dunia yang menderita kanker dan 7,6 juta di
antaranya meninggal dunia. Apabila tidak dikendalikan, maka diperkirakan
pada tahun 2030 ada 26 juta orang yang akan menderita kanker dan 17 juta di
antaranya akan meninggal dunia Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat
di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer
/UICC,2009).
Kanker merupakan
salah satu penyebab utama kematian global dengan angka mencapai 13% (7,4 juta)
dari semua kematian setiap tahunnya. Tujuh puluh persen (70%) dari kematian
akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. (WHO,
2010).
Indonesia
prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab
kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan
DM. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh
pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. (Riskesdas, 2009).
Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) tahun 2011, kanker payudara menempati urutan pertama pada
pasien kanker rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker
leher rahim (11,78%). Hal ini sama dengan estimasi Globocan (IACR) tahun
2002. Kanker tertinggi yang di derita wanita Indonesia adalah kanker payudara
dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim
dengan 16 per 100.000 perempuan. (Riskesdas, 2009).
Jumlah penderita
kanker yang datang mengunjungi Yayasan Kanker Indosenia tercatat sebanyak 115
Orang selama pertengahan tahun 2011 dimana 15 orang lainnya positif terkena
kanker payudara dan 100 orang sisanya terkenan tumor jinak payudara. (YKI,
2011)
Sedangkan berdasarkan
data yang diperoleh dari RSHS di Provinsi Jawa Barat selama Tahun 2011 Jumlah
kunjungan pasen dengan keluhan menderita benjolan pada payudara atau kanker
payudara mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebanyak 1.502 terdiri dari criteria remaja berumur 11-24
tahun sebanyak 45 0rang sedangkan usia 25-44 tahun sebnyak 673 orang dan usia
lebih dari 45 tahun sebagai sisanya masih menempati urutan pertama jumlah
penderita kanker payudara. (Propil RSHS 2011)
Garut merupakan
salah satu Kabupaten di Jawa Barat mempunyai dua rumah sakit rujukan dari
beberapa puskesmas sekabupaten yaitu RSU dr. Slamet Dan RS umum Talun, menurut
data yang di peroleh dari RSU dr. Slamet Garut Khususnya Bagian poli bedah
selama enam bulan terakhir poli bedah banyak dikunjungi pasen rujukan puskesmas
dengan keluhan merasakan adanya benjolan pada payudara yang kebanyakan di
dominasi oleh remaja putri berusia 11 -20 tahun yaitu sebanyak 20 orang yang
belum diketahui jenis kankernya. (Poli Bedah RSU dr. Slamet Garut 2012)
Kejadian penyakit kanker dipengaruhi banyak
faktor risiko, seperti merokok dan atau terkena paparan asap rokok,
mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas, diet
tidak sehat, dan kurang aktifitas fisik. Para ahli memperkirakan bahwa 40%
kanker dapat dicegah dengan mengurangi dan menghindari faktor risiko. Salah
satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia
yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada
laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan
sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan
makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik
sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2009).
Jumlah remaja
Indonesia telah mencapai angka 62 juta. Artinya, seperempat penduduk Indonesia
adalah remaja, yaitu orang yang berada pada rentang usia antara 10-24 tahun.
Jika 35% diantara mereka adalah siswa SMA, artinya dalam 7 tahun kedepan akan
ada 20 juta manusia dewasa Indonesia yang idealnya berada pada usia dewasa dan
produktif. Remaja Indonesia menggunakan
batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah. (Sarwono 2001)
Berdasarkan
hasil penelitian Firmaneni, Malini dan Jamil (2007) di dapatkan bahwa rata-rata
wanita yang terdiagnosa stadium lanjut kanker payudara, pada awalnya menemukan
adanya benjolan di payudara namun menganggap benjolan tersebut sebagai satu hal
yang biasa saja. Ketika di identifikasi faktor-faktor penyebab para wanita yang
menderita kanker payudara stadium lanjut datang terlambat ke rumah sakit, di
dapatkan data bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan yang kurang (71,43
%) terkait tanda, pemeriksaan dini dan waktu pemeriksaan dini. Terkait dengan
sikap dalam melakukan pemeriksaan dini terdapat hampir 100 % mereka yang
menderita stadium lanjut memiliki sikap negatif. Berdasarkan hal diatas maka
upaya peningkatan pengetahuan dan sikap dari para wanita dalam rangka mencegah
terjadinya kanker payudara perlu dilakukan melalui sebuah kegiatan penyuluhan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan menjadi penting karena pemberian informasi yang
terus menerus dalam skala yang luas akan meningkatkan kesadaran para wanita
dalam meningkatkan kesehatan diri.
Kanker payudara
merupakan penyakit yang bisa di deteksi dari awal sehingga sebagai modal dasar
bagi wanita dalam mencegah kanker payudara adalah dengan
meningkatkanpengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah kanker payudara.
SMAN 14 Garut
merupakan salah satu sekolah yang terdapat di Kabupaten Garut tepatnya di
Kecamatan Sukawening yang berjarak kurang lebih 15 Km dari kota Garut, keadaan demografis daerah lebih
di dominasi oleh pesawahan dan pegunangan. SMAN 14 Garut merupakan satu-satunya
sekolah menengah atas negri yang berda
di Kecamatan Sukawening Jumlah siswa yang bersekolah pada tahun 2011-2012 berjumlah 840 siswa terdiri
dari 460 siswi dan 380 siswa, dimana 290
siswa berada di kelas X, 263 siswa kelas XI, dan 287 siswa kelas XII.
Sebelumnya
peneliti telah melakukan studi pendahuluan pada beberapa siswi tentang
pengetahuan siswi tentang kanker payudara serta deteksi dini
sebelumnya, dan di dapat hasil bahwa rata rata siswi tidak mengetahui tentang
kanker payudara dan sadari.
Setelah melihat
data tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan
judul Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Dalam Rangka
Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAN 14
Garut Tahun 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
hasil uraian Latar Belakang diatas
maka Rumusan Masalah Dalam Penelitian ini yaitu bagaimana Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Dalam Rangka Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAN 14 Garut Tahun 2012.
1.3 Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi Pengaruh Penyuluhan tentang sadari Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Dalam Rangka
Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAN
14 Garut Tahun 2012.
1.4
Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Dalam Rangka Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAN 14 Garut Tahun 2012.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui Pengetahuan dan sikap siswi tentang deteksi
dini kanker payudara atau sadari sebelum diberikan Penyuluhan.
2. Mengetahui Pengetahuan dan sikap siswi tentang deteksi
dini kanker payudara atau sadari setelah diberikan Penyuluhan.
1.5
Manfaat
1.5.1 Bagi Peneliti
Dapat
membandingkan antara teori yang direkomendasikan dengan dan kenyataan yang
ditemukan dilapangan, serta dengan melaksanakan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
yang bersipat empirik maupun teoritis.
1.5.2 Bagi lembaga
pendidikan
Dapat
memberikan masukan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi pihak akademik
khususnya dan bagi mahasiswa STIKES pada umumnya.
1.5.3 Bagi SMA 14 Garut
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu yang berkait dengan
pengetahuan deteksi
dini kanker payudara di
SMAN 14
Garut.
1.5.4 Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi bagi peneliti berikutnya, agar
lebih baik dalam penelitian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar